Komisi IV Dukung Konservasi Ex Situ Sebagai Bentuk Pelestarian Satwa

29-05-2023 / KOMISI IV
Anggota Komisi IV DPR RI Ravindra Airlangga saat mengikuti pertemuan Tim Kunspek Komisi IV DPR RI di Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Foto: Dipa/nr

 

Komisi IV DPR RI melakukan Kunjungan Kerja Spesifik ke Taman Safari Indonesia, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Kunjungan ini dalam upaya pelaksanaan konservasi Ex Situ, serta revisi Undang-Undang No 5 tahun 1990 terkait Konservasi Sumber Daya Hayati dan Ekosistemnya. Anggota Komisi IV DPR RI Ravindra Airlangga menjelaskan bahwa konservasi ex situ merupakan salah satu bentuk kepedulian akan upaya pelestarian pada satwa.

 

“Maksud pelestarian secara ex situ ialah hewan-hewan yang dipindahkan dari habitat aslinya ke tempat baru, seperti ditempatkan di Taman Safari Indonesia ini. Sejauh yang kami lihat, yang dilakukan Taman Safari Indonesia sudah luar biasa. Namun, masih banyak hal yang harus dibenahi. Seperti penambahan bank biologis yang lebih komprehensif,” ujarnya saat diwawancarai Parlementaria, Senin (29/5/2023).

 

Ravindra juga menambahkan bahwa penambahan bank biologis perlu dipercepat. Bank biologis yang dimaksud ialah koleksi spesimen sel somatis dari binatang itu sendiri. 

 

“Usul penambahan bank biologis ini ialah bila terjadi kepunahan di kemudian hari, melalui biologi molekular dapat dikembangbiakan lagi menggunakan Somatic Cell Nuclear Transfer (SCNT), yaitu dengan menggunakan sample (diluar dari metode-metode associate atau association production technology lainnya),” tukas Politisi Partai Golkar Dapil Jabar V ini.

 

Lanjutnya, Ia menjelaskan bahwa ada spesimen-spesimen satwa dari luar Indonesia yang akan dikembangkan di Taman Safari Indonesia ini. Melihat sebagian besar sudah sukses dikembangkan. Salah satunya adalah reproduksi untuk panda. 

 

“Terkadang rehabilitas ex situ ini memang diperlukan, karena memang sebagian besar habitatnya sudah tidak mendukung. Sehingga terpaksa dilakukan penangkaran dan pengembangbiakan di luar habitat murninya. Mungkin formulasinya untuk binatang-binatang tertentu sudah ketemu, tetapi untuk panda ini masih dipelajari,” tutupnya. (dip/aha) 

BERITA TERKAIT
Stok Beras Melimpah tapi Harga Tetap Mahal, Daniel Johan: Sangat Ironi!
15-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Belum lama ini Ombudsman RI yang mengungkap temuan adanya tumpukan beras impor tahun 2024 lalu yang sebagian...
Komisi IV Dorong Peningkatan Fasilitas dan Infrastruktur di PPI Tanjung Limau Bontang
13-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Komisi IV DPR RI mendorong peningkatan fasilitas dan infrastruktur di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Tanjung Limau, Kota...
Maros Strategis sebagai Sentra Produksi Beras Nasional
13-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Maros - Ketua Komisi IV DPR RI Siti Hediati Haryadi menegaskan bahwa Sulawesi Selatan, khususnya Kabupaten Maros, memegang peran...
Pupuk Kaltim Diminta Maksimalkan Manfaat untuk Petani Lokal dan Penyuluh
12-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Bontang - Anggota Komisi IV DPR RI, Slamet, meminta PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) untuk meningkatkan kontribusi langsung bagi...